Pernahkan pembaca mendengar: 'SCS'?
SCS adalah singkatan dari Schola Cantorum Surabaiensis, yaitu Kelompok Studi dan Koor Gregorian milik Keuskupan Surabaya, yang pada hari Minggu, 30 Mei 2010 yang lalu, telah genap berumur dua tahun. Tidak kurang dari Uskup Surabaya, Y.M. Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono ikut memberikan restu dan berkatnya pada saat berdirinya SCS pada 30 Mei 2008.
Didirikannya kelompok studi dan koor Gregorian di Keuskupan Surabaya merupakan jawaban atas harapan Paus Benediktus XVI, “Akhirnya, dengan tetap menghargai aneka gaya dan beragam tradisi yang sangat berharga, saya mendambakan, sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh para Bapa Sinode, agar nyanyian Gregorian benar-benar dihargai dan digunakan sebagai nyanyian yang sesuai untuk liturgi Romawi.” (Sacramentum Caritatis 42) Sebagaimana tersebut dalam SC. 42 di atas, menyanyikan kembali lagu Gregorian dalam liturgi adalah berdasarkan permintaan dari para Bapa Sinode. Hal ini tentunya tidak terlepas dari latar belakang, bahwa lagu Gregorian adalah merupakan suatu tradisi yang sangat berharga milik Gereja Katolik, yang telah menjadi nyanyian liturgi sejak abad 6.
SEKILAS MENGENAI LAGU GREGORIAN
Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap lagu-lagu / nyanyian-nyanyian liturgi yang lain. Patut disayangkan bila umat Katolik tidak mengenal lagu dan nyanyian Gregorian ini.
Dan terlebih lagi, bila umat Katolik kurang (tidak) menghargainya. Karena lagu Gregorian ini 'sangat pas' dengan suasana dan irama liturgi Gereja Katolik (Misa). Memperhatikan nilai dan makna nyanyian / lagu Gregorian, maka alasan-alasan seperti: 'kuno', 'kolot', ataupun 'tidak mengerti artinya', kiranya sungguh dapat dikesampingkan dan diabaikan. Pepatah Jawa mengatakan ' witing tresna jalaran saka kulina ' ternyata dibuktikan
banyak umat yang menyampaikan kesan, bahwa Lagu-lagu Gregorian yang dinyanyikan dalam Misa ternyata bisa menghantar suasana Misa menjadi lebih khusyuk dan khidmat.
KEANGGOTAAN SCS
Saat ini, fratres SCS (sebutan anggauta SCS yang berarti “saudara”) yang aktif berjumlah 20 (duapuluh) orang sedang yang pernah bermitra dengan SCS berjumlah 43 orang , mereka berasal dari berbagai Paroki di Keuskupan Surabaya.
Huuueebatnya, 11 (sebelas) di antaranya yang masih aktif hingga saat ini berasal dari Paroki Salib Bahkan keempat-empat organisnyapun juga dari Salib Suci. Usia para fratres pun bervariasi, mulai 19 tahun sampai 68 tahun (dan tetap bersemangat!)
Uniknya, banyak di antara fratres itu, yang sebelumnya sama sekali 'tidak bisa' membaca not dan menyanyikan lagu Gregorian, alias 'mulai dari nol, namun seiring berjalannya waktu, dengan komitmen, ketekunan dan kesabaran dalam berlatih, para fratres itupun ternyata menjadi 'mampu' menyanyikan lagu – lagu Gregorian (umat Salib Suci sudah dikenalkan sebagian nyanyian seperti pada buku Bernyanyilah Bagi Allah). Berikut ini kita simak kesan mantan organis kita mengenai SCS :
“SCS membuat saya belajar lebih banyak tentang music klasik Gereja Katolik, khususnya lagu-lag Gregorian. Sebenarnya, waktu kecil Gregorian adalah lagu yang paling saya benci, tetapi ternyata lagu itu keren banget untuk selalu dinyanyikan sepanjang masa! Salut untuk pencetus, pendukung, dan semua umat yang telah berpartisipasi dalam SCS. Semoga SCS selalu siap berkarya di ladang Tuhan dengan segenap talenta dan kesempatan yang telah diberikanNya. Terakhir, terima kasih karena pernah diberi kesempatan mengiringi dan selalu diberi tempat didalamnya setiap saat”. (Enggar)
KIPRAH SCS
Dalam waktu dua tahun sejak dibentuknya, SCS sudah melayani lebih dari 30 Misa dan 100 Ibadat Penutup (completorium), mulai dari Hari Minggu Adven I sampai dengan Hari Raya Kristus Raja. SCS juga melayani Misa dalam Bahasa Latin-Indonesia, yang sudah beberapa kali diselenggarakan di Katedral (jadwal rutin menyanyikan Misa Latin pada minggu ke IV setiap bulan). Disamping itu, SCS juga menyanyi di Misa Perkawinan , Misa Arwah, dan Misa yang diselenggarakan ISKA. Selain di Katedral, SCS juga memenuhi undangan untuk menyanyi ataupun memberikan pelatihan Gregorian di berbagai paroki, dari Kristus Raja, Salib Suci, Gembala Yang Baik, Santo Yakobus dan Sakramen Mahakudus, sampai ke Santa Maria Annuntiata di Sidoarjo.
ANDA TERTARIk? SILAHKAN BERGABUNG . . . . !
Dilatar-belakangi minat dan semangat untuk menjaga dan memelihara tradisi dalam Gereja Katolik yang kaya makna, SCS mengajak siapa saja yang mempunyai komitmen bernyanyi untuk bergabung.
Selain berlatih, ikut berpartisipasi dalam Misa, di sini kita juga belajar dan mengenal mengenai 'kekayaan' Gereja Katolik yang penuh makna.
Untuk keterangan lebih lanjut tentang SCS, pembaca dapat menghubungi Bapak Stefanus Tri Budi di 0811-307-303.
SCS adalah singkatan dari Schola Cantorum Surabaiensis, yaitu Kelompok Studi dan Koor Gregorian milik Keuskupan Surabaya, yang pada hari Minggu, 30 Mei 2010 yang lalu, telah genap berumur dua tahun. Tidak kurang dari Uskup Surabaya, Y.M. Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono ikut memberikan restu dan berkatnya pada saat berdirinya SCS pada 30 Mei 2008.
Didirikannya kelompok studi dan koor Gregorian di Keuskupan Surabaya merupakan jawaban atas harapan Paus Benediktus XVI, “Akhirnya, dengan tetap menghargai aneka gaya dan beragam tradisi yang sangat berharga, saya mendambakan, sesuai dengan permintaan yang diajukan oleh para Bapa Sinode, agar nyanyian Gregorian benar-benar dihargai dan digunakan sebagai nyanyian yang sesuai untuk liturgi Romawi.” (Sacramentum Caritatis 42) Sebagaimana tersebut dalam SC. 42 di atas, menyanyikan kembali lagu Gregorian dalam liturgi adalah berdasarkan permintaan dari para Bapa Sinode. Hal ini tentunya tidak terlepas dari latar belakang, bahwa lagu Gregorian adalah merupakan suatu tradisi yang sangat berharga milik Gereja Katolik, yang telah menjadi nyanyian liturgi sejak abad 6.
SEKILAS MENGENAI LAGU GREGORIAN
Tanpa mengurangi rasa hormat terhadap lagu-lagu / nyanyian-nyanyian liturgi yang lain. Patut disayangkan bila umat Katolik tidak mengenal lagu dan nyanyian Gregorian ini.
Dan terlebih lagi, bila umat Katolik kurang (tidak) menghargainya. Karena lagu Gregorian ini 'sangat pas' dengan suasana dan irama liturgi Gereja Katolik (Misa). Memperhatikan nilai dan makna nyanyian / lagu Gregorian, maka alasan-alasan seperti: 'kuno', 'kolot', ataupun 'tidak mengerti artinya', kiranya sungguh dapat dikesampingkan dan diabaikan. Pepatah Jawa mengatakan ' witing tresna jalaran saka kulina ' ternyata dibuktikan
banyak umat yang menyampaikan kesan, bahwa Lagu-lagu Gregorian yang dinyanyikan dalam Misa ternyata bisa menghantar suasana Misa menjadi lebih khusyuk dan khidmat.
KEANGGOTAAN SCS
Saat ini, fratres SCS (sebutan anggauta SCS yang berarti “saudara”) yang aktif berjumlah 20 (duapuluh) orang sedang yang pernah bermitra dengan SCS berjumlah 43 orang , mereka berasal dari berbagai Paroki di Keuskupan Surabaya.
Huuueebatnya, 11 (sebelas) di antaranya yang masih aktif hingga saat ini berasal dari Paroki Salib Bahkan keempat-empat organisnyapun juga dari Salib Suci. Usia para fratres pun bervariasi, mulai 19 tahun sampai 68 tahun (dan tetap bersemangat!)
Uniknya, banyak di antara fratres itu, yang sebelumnya sama sekali 'tidak bisa' membaca not dan menyanyikan lagu Gregorian, alias 'mulai dari nol, namun seiring berjalannya waktu, dengan komitmen, ketekunan dan kesabaran dalam berlatih, para fratres itupun ternyata menjadi 'mampu' menyanyikan lagu – lagu Gregorian (umat Salib Suci sudah dikenalkan sebagian nyanyian seperti pada buku Bernyanyilah Bagi Allah). Berikut ini kita simak kesan mantan organis kita mengenai SCS :
“SCS membuat saya belajar lebih banyak tentang music klasik Gereja Katolik, khususnya lagu-lag Gregorian. Sebenarnya, waktu kecil Gregorian adalah lagu yang paling saya benci, tetapi ternyata lagu itu keren banget untuk selalu dinyanyikan sepanjang masa! Salut untuk pencetus, pendukung, dan semua umat yang telah berpartisipasi dalam SCS. Semoga SCS selalu siap berkarya di ladang Tuhan dengan segenap talenta dan kesempatan yang telah diberikanNya. Terakhir, terima kasih karena pernah diberi kesempatan mengiringi dan selalu diberi tempat didalamnya setiap saat”. (Enggar)
KIPRAH SCS
Dalam waktu dua tahun sejak dibentuknya, SCS sudah melayani lebih dari 30 Misa dan 100 Ibadat Penutup (completorium), mulai dari Hari Minggu Adven I sampai dengan Hari Raya Kristus Raja. SCS juga melayani Misa dalam Bahasa Latin-Indonesia, yang sudah beberapa kali diselenggarakan di Katedral (jadwal rutin menyanyikan Misa Latin pada minggu ke IV setiap bulan). Disamping itu, SCS juga menyanyi di Misa Perkawinan , Misa Arwah, dan Misa yang diselenggarakan ISKA. Selain di Katedral, SCS juga memenuhi undangan untuk menyanyi ataupun memberikan pelatihan Gregorian di berbagai paroki, dari Kristus Raja, Salib Suci, Gembala Yang Baik, Santo Yakobus dan Sakramen Mahakudus, sampai ke Santa Maria Annuntiata di Sidoarjo.
ANDA TERTARIk? SILAHKAN BERGABUNG . . . . !
Dilatar-belakangi minat dan semangat untuk menjaga dan memelihara tradisi dalam Gereja Katolik yang kaya makna, SCS mengajak siapa saja yang mempunyai komitmen bernyanyi untuk bergabung.
Selain berlatih, ikut berpartisipasi dalam Misa, di sini kita juga belajar dan mengenal mengenai 'kekayaan' Gereja Katolik yang penuh makna.
Untuk keterangan lebih lanjut tentang SCS, pembaca dapat menghubungi Bapak Stefanus Tri Budi di 0811-307-303.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar